Pengetahuan Tentang Aceh Yel-Yel: Mari Bergembira Marilah ke mari, hey ... hey ... hey ... hey ... Muslim Girls Marilah ber-camping ping ... ping ... ping ... ping ... Bersama Mari bergembira Bersama-sama Buanglah sedih Duka lara Muslim Girls ... memang OKE! Yang Terbaik Berjuang itu tujuan kami 'Tuk menjadi terbaik dalam grup SDIT Hey, Kawan, ayolah Marilah kita bangkit Janganlah putus asa Sertai keikhlasan Cut Nyak Dhien Perjuangan Cut Nyak Dhien dan suaminya, Teuku Umar, saat Belanda menjajah Aceh. Meskipun sejak tahun 1879 Belanda dapat menguasai Aceh, namun wilayah pedalaman dan pegunungan dikuasai pejuang-pejuang Aceh Perang Gerilya membuat pasukan Belanda kewalahan. Belanda menyiasatinya dengan stelsel konsentrasi, yaitu memusatkan pasukan supaya pasukannya dapat lebih terkumpul. Belanda mengirimkan Dr. Snouck Hurgronje untuk mempelajari sistem kemasyarakatan penduduk Aceh. Dari penelitian yang dibuatnya, Hurgronje menyimpulkan bahwa kekuatan Aceh terletak pada peran ulama. Penemuannya dijadikan dasar untuk membuat siasat perang baru. Belanda membentuk pasukan gerak cepat ( marchose ) untuk mengejar dan menumpas gerilyawan Aceh. Dengan pasukan marchose, Belanda berhasil mematahkan serangan gerilya rakyat Aceh. Tahun 1899, Teuku Umar pun gugur dalam pertempuran di Meulaboh. Pasukan Cut Nyak Dhien yang menyingkir ke hutan dan mengadakan perlawanan juga dapat dilumpuhkan. Perumahan Bantuan Di Aceh Kompleks Mahkamah Syar'iyyah adalah perumahan bantuan yang diberikan oleh Arab Saudi, terletak di Lambaro, Kabupaten Aceh Besar. Selain itu, masih banyak perumahan bantuan lainnya untuk korban gempa-tsunami Aceh-Nias 2004. Seperti perumahan bantuan Cina. Orang-orang menyebutnya Perumahan Jackie Chan. Letaknya di perbukitan tinggi. Dari situ, Pulau Weh tampak sangat indah. Pulau Weh itu adalah pulau paling barat Indonesia, tempat kota Sabang berada. Juga ada perumahan bantuan BRR ( Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi ), Palang Merah Canada, Perumahan Turki, Jepang, Kuwait, dan Amerika. Perumahan bantuan Jepang namanya Budha Tzu Chi, tapi orang Aceh biasa menyebutnya Bunda Suci. Pinus Merkusi Di Aceh Di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah sampai Gayo Lues, memang banyak pohon pinus merkusi. Pada masa penjajahan Belanda, getah pinus diambil untuk keperluan industri. Sekarang, dipakai untuk membuat kertas, misalnya kertas pembungkus semen. Pinus merkusi merupakan nama latin, bahasa Indonesia disebut pohon tusam. Orang Gayo menyebutnya uyem. Di Indonesia, pohon ini hanya tumbuh Di Pulau Sumatera sehingga disebut The Sumatran Pine. Selain di Aceh, pinus cuma ada di Tapanuli dan Kerinci. Tapi, yang di Aceh. Luasnya mencapai 70.000 hektar. Paling luas di Indonesia lho! Danau Laut Tawar Di Danau Laut Tawar itu memang terdapat aneka ikan. Yang terkenal dan enak rasanya adalah ikan depik, yang kata orang hanya terdapat di danau itu. Selain itu juga banyak ikan mujair, ikan mas, lele, kepras, dan lain-lain. Tapi yang paling terkenal adalah depik. Depik ini bahasa latinnya Rasbora tawarensis. Ukuran depik paling besar hanya sebesar jempol. Makanannya sama dengan kebanyakan ikan lain, yaitu plankton. Ikan ini hanya muncul pada musim dingin atau musim hujan. Karena itu, kalau sudah musim dingin atau hujan tiba, orang Gayo sering menyebutnya "musim depik". Dulu depik dianggap anugerah Tuhan yang tak pernah habis karena memang tidak pernah habis walaupun selalu ditangkapi nelayan. Tapi, sekarang sudah mulai kurang, karena sudah ada ikan jenis baru disemai di danau ini, yaitu ikan nila. Kalau sudah ada ikan baru, berarti sudah ada saingan makan plankton kan? Ikan depik jadi berkurang, dan kalaupun ada, ikan itu pun jadi kurus-kurus. Menurut legenda, ikan depik ini berasal dari nasi yang dibuang nelayan ke dalam danau. Karena itu ikan ini hanya ada di Danau Laut Tawar dan warna samping badannya sangat putih, mengilap seperti perak. Bolu Ikan Bolu ikan adalah makanan khas Aceh. Bolu ikan sama seperti bolu biasa, tetapi dicetak berbentuk ikan. Dipanggang secara tradisional memakai sabut kelapa sebagai bahan bakarnya, enggak pakai oven lho. Jadi lebih wangi! Apalagi di bagian ekornya, rasanya gurih sekali. Cerita Dan Puisi Cerita Teh Misterius Ada seorang anak yang suka sekali minum teh, terutama malam hari. Lalu, tiba-tiba anak itu ketakutan. Dia mendengar suara-suara yang menyeramkan ketika minum teh. Setiap dia meneguk tehnya, dia mendengar suara seperti air yang ditumpahkan ke dalam drum besar. Akhirnya, anak itu tidak ingin lagi meminum teh. Tapi, pada suatu hari, dia ingin sekali minum teh lagi. Karena sangat ingin, dia pun mengungkap rahasia suara misterius itu. Ternyata, suara itu berasal dari kakaknya yang jahil. Puisi Guruku Guruku Seberapa besarkah yang kau dapatkan? Hingga membuat dirimu tak pernah lelah Mengajari anak-anakmu Sampai kami dapat menggapai cita-cita Ternyata penghasilanmu tak seberapa Tapi ... mengapa? Mengapa kau bisa semangat? Semangat pergi ke sekolah Semangat untuk mengajari kami Padahal Terkadang kami jenuh dengan yang kau ajarkan Terkadang kami membuatmu marah Terkadang kami tidak mendengarkan penjelasanmu Tapim semangatmu tak pernah goyah Untuk mencari cinta dari Allah, Sang Maha Guru Guruku Mengapa kau tidak minta kenaikan penghasilan? Padahal beberapa pekerjaan sudah minta naik penghasilan? Seharusnya penghasilanmu yang harus dinaikkan Karena tanpa dirimu Tidak akan mungkin lahir presiden Tidak akan mungkin lahir para menteri Tidak akan ada yang namanya TNI dan polisi Guruku Jasamu sangat besar Untuk membuat orang menjadi pintar Terima kasih, guruku Tsunami Tsunami adalah sebuah gelombang air yang tinggi akibat gempa bumi karena pergeseran lempeng di lautan. Tsunami pernah terjadi di kota Aceh delapan tahun yang lalu. Banyak korban tidak cepat dievakuasi. Tsunami diambil dari bahasa Jepang yang artinya: tsu = pelabuhan, sedangkan nami = gelombang laut. Tsunami adalah salah satu bencana alam akibat gempa bumi tektonik karena pergeseran lempeng bumi di laut. Badai tsunami dengan keganasannya di Aceh telah menyisakan kisah-kisah tentang kemujuran. Pikiran kita tak mampu lagi berpikir, mengapa di tengah badai yang maha dahsyat itu, masih ada beberapa korban yang selamat. Hanya anugerah Allah Swt. yang bisa menjelaskan semua itu. Ada beberapa misteri dan keajaiban dibalik bencana tsunami itu. Salah satunya adalah beberapa bangunan yang dekat dengan pantai tetapi tidak terkena air sedikit pun. Yaitu, berjarak 30 meter dari pantai, dua masjid tak tersentuh air. Banyak keajaiban yang sulit diterima akal manusia dengan adanya masjid-masjid yang masih utuh. Padahal, rumah-rumah dan bangunan di sekitarnya ambruk dan rata dengan tanah. Balai Konservasi Daya Alam ( BKDA ) Aceh harus mengerahkan 6 ekor gajah terlatih untuk membantu membersihkan puing-puing yang berserakan akibat tsunami itu. Ketinggian gelombang tsunami di Aceh mencapai 20 meter. Kecepatan arus air 300 km per jam. Tsunami menghilangkan lebih dari 126.000 nyawa manusia di Aceh. Subhanallah! Jumlah korban di seluruh negara yang terkena musibah itu lebih dari 350.000 orang, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Sri Lanka, India, Myanmar, Maladewa, dan Seychelles. Pesisir pantai Afrika juga kena, seperti Somalia. Kapal Kapal PLTD Apung Kapal PLTD ( Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ) Apung ini panjangnya 63 meter dan lebarnya 18 meter. Juga sangat ... berat, yaitu 2.600 ton! Itu berarti 2.600.000 kg, kan? Kalau anak-anak SD beratnya 26 kg, berarti berat kapal ini = 100.000 anak. Tongkang kapalnya buatan Indonesia, sedangkan mesinnya buatan Finlandia. Jangkar yang ada di kapal itu hanya ada 3, tapi masing-masing beratnya 2 ton! Jangkar itu harus diturunkan dan diangkat pakai katrol yang ada di lambung kapal. Pada tahun 1993, kapal ini berada di Pontianak. Pada tahun 1996 berada di Batam. Lalu, pada tahun 2000, kembali ke Pontianak dan tahun 2003-2004, di Banda Aceh. Kapal ini terdampar sejauh lima kilometer dari Pantai Ulee Lheue. Kapal ini banyak menabrak rumah-rumah penduduk. Dulu, di saat tsunami, petugas yang berada di kapal itu ada tiga belas orang. Tetapi, yang selamat hanya satu orang! Itu pun karena dia berada di dalam ruang mesin. Yang dua belas lagi melompat ke dalam gelombang tsunami karena ketakutan Di dekat kapal ini ada Taman Edukasi Tsunami. Di situ ada beberapa gambar tentang tsunami. Ada gambar perahu penyelamat di situ. Perahu penyelamat ini terletak di kampung Lampulo, Kota Banda Aceh, menyangkut di atas atap rumah penduduk. Perahu ini berbobot sekitar 25 gros ton, dan waktu tsunami menyelamatkan 52 nyawa. Sekarang, kapal itu masih "bertengger" di atap rumah itu, sebagai peringatan gempa tsunami 2004. Kuburan Massal Ulee Lheue Kuburan Massal Ulee Lheue ada di depan taman kuliner yang baru dibangun pemerintah. Kuburan itu tempat sebagian mayat-mayat korban tsunami. Sebenarnya masih banyak kuburan massal lainnya. Di Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar ditemukan hingga sebelas titik kuburan massal korban tsunami. Antara lain kuburan massal di PT SAI ( Semen Andalas Indonesia ), lalu Kuburan Massal Punge Jurong, di Kecamatan Meuraxa, dan Kuburan Massal Lampu'uk. Tetapi, yang terbesar adalah kuburan massal di Desa Siron, Lambaro. Jumlah yang dikuburkan di sini sekitar 50.000 jenazah korban! Setiap menjelang bulan puasa, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, banyak keluarga korban berziarah ke kuburan-kuburan massal ini. Mereka berdoa untuk anggota keluarganya yang disemayamkan di sana. Di Kuburan Massal Ulee Lheue ini, antara kburan orang dewasa dan anak-anak terpisah. Kuburan itu tidak memiliki batu pusara atau batu nisan. Memang tidak mungkin dinisani satu per satu karena mayat-mayat yang dikubur bertumpuk-tumpuk dan berlapis-lapis. Sedih sekali. Hanya ada beberapa yang berbatu nisan. Yang berbatu nisan itu kuburan lama. Di kuburan massal terkubur 14.264 orang. Biodata Kapal PLTD Apung Nama: PLTD Apung Kepanjangan: Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Panjang: 63 m Lebar: 18 m Tinggi: 25 m Berat: 2600 ton Arus daya display: 10,5 mw Tongkang kapal: Buatan Indonesia Mesin: Buatan Finlandia Pengalaman: 1. 1993: Di Pontianak 2. 1996: Di Batam 3. 2000: Di Pontianak 4. 2003-2004: Di Banda Aceh
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: