Agustus 2011
no image
Semua dipertanggungjawabkan, lho...
r asul adalah teladan kita yang tidak
pernah ikut-ikutan, atau maniru-niru
oranglain. Beliau amat memegang prinsip,
tidak mudah goyah apalagi membebek.
Ucapan beliau yang amat terkenal adalah,
"Barang siapa yang meniru-niru suatu kaum maka
ia termasuk dalam golongan mereka."

pernah lihat bebek?
Ah, ya pasti pernah dong! Coba lihat
perilaku bebek-bebek itu. Ke mana bebek
yang paling depan berjalan, ke situlah
mereka ngikut.

Makanya, ada istilah membebek
untuk menyebut orang yang suka ikut-ikutan. Eh, mau tidak disebut
membebek? Ya tidak-lah!
Patuh terhadap peraturan sih memang harus. Tetapi tidak boleh
asal, atau iku-ikutan lho. Siapa tahu {yang sedang kita ikuti} itu keliru
dan membahayakan. Bayangkan kalau ke mana-mana ngikut, 'ntar
kejebur,ikut kejebur. Berani dong berkata "tidak!!!"

Nah, itulah makanya mengapa ayat yang pertama kali turun
adalah perintah untuk "IQRA" yang berarti "Bacalah". Dengan
membaca, kita akan mempunyai ilmu pengetahuan, dan tidak akan
menjadi orang yang ikut-ikutan. Dan, sebenarnya hampir tidak
mungkin orang Islam "membebek". Karena Islam mengajarkan
untuk mencari ilmu dari buaian ibu sampai liang kubur dan hukum
menuntut ilmu itu wajib.

Orang berilmu disebut 'alim {dalam bahasa indonesia disebut
ilmuan}. Sedangkan orang yang tak berilmu disebut jahil. Jahirah
Arab pernah mengalami zaman Jahiliyah {masa kebodohan}. Ada
pula tokoh yang dikenal Abu Jahal {Bapak Kebodohan}.

Agar tak ikut-ikutan apalagi disebut jahil, kita mesti banyak
menuntut ilmu atau belajar. Kalau mau ikut-ikutan, ya ikut Allah dan
Rasul Saw. saja. Caranya gimana?Ya...itu tadi, menuntut ilmu dan
belajar.