Juni 2011
no image
Sore hari yang cerah, Dani nampak murung. "Ada apa, sayang?"
Dani terlihat sedih. Kenapa tidak bermain dengan Kak Nino?" tanya Bunda
lembut.

"Dani memang sedih Bunda. Dani mau main lagi sama Adam," jawab Dani.
Bunda mengelus kepala Dani.

"Dani kan tahu, Adam tidak bisa menginap lebih lama. Agar Dani tak lama
sedihnya, coba Dani ingat nama 6 orang teman yang suka main mobil-
mobilan sama Dani." Bunda mengingatkan.

Dani lalu berusaha mengingat nama enam temannya. "Sudah Bunda," kata Dani.
Bunda tersenyum. Dani pun mulai terlihat lebih tenang.

"Nah sekarang, Dani bisa melakukan hal yang dapat membuat Dani merasa
lebih baik, misalnya apa ya?" Bunda nampak berpikr

Dani pun ikut berpikir ."Dani suka sekali menggambar Bunda'"jawab Dani.
"Benar sekali. Dani bisa menggambar apa saja yang Dani sukai," jelas
Bunda.

"Tapi Bunda..." Dani terdiam sejenak. "Tapi apa, sayang?" Bunda bertanya.
"Bunda bantu Dani ya?" pinta Dani.

"Kakak saja yang bantu!"tiba-tiba Kak Lola sudah berada di belakang Dani.
"Jadi Bunda bisa menyiapkan makan malam," kata Kak Lola lagi. "Boleh!"
seru Dani.

"Sekarang kita ambil peralatanya dulu. Nanti siapa yang akan merapikan
perlengkapan ini ya?" tanya Kak Lola.

"Dani! Kan ini buku dan pensil Dani.."jawab Dani. "Wah,pintar sekali Dani,
nanti Kak Lola bantu ya," kata Kak Lola.

Dani pun mulai menggambar dibantu oleh Kak Lola. Dani menggambar
dirinya dan Adam sedang bermain mobil-mobilan. Bunda mengamati dari
dapur.

"Gambar Dani bagus juga," Kak Lola memuji gambar Dani. Dani tersenyum
bangga sambil terus menggambar.

"Kak, tolong tulis 'Untuk Adam' ya," pinta Dani. "Ooh...gambar ini untuk Adam?"
tanya Kak Lola. "Iya, Kak," jawab Dani.

Kak Lola pun menulisannya di bawah gambar Dani. "Sudah selesai!" seru
Dani. Dani lalu mulai menggambar lagi
no image
Jaman dahulu ada seekor hiu bernama Sura,
dan buaya bernama Baya.

Waktu itu Sura{hiu}mengutus mencari mangsa di wilayah sendiri
Baya{buaya}setuju dengan ide sura{hiu}

Besoknya itu sura{hiu}melanggar ide sendiri.
Baya{buaya}marah kepada Sura{hiu}.
Akhirnya mereka saling menggigit ekor masing-masing
akhirnya tewas mengenaskan.

Kota Surabaya itu lambangnya Sura{hiu}dan Baya{buaya}
menjadi lambang Surabaya
no image
saya memang setiap harinya sekolah untuk menuntut ilmu.
tapi untuk itu aku juga belajar di rumah dengan blog saya ini, blog ini saya yang membikin karena saya juga sudah tahu bahasa komputer mau tahu kenapa saya yang masih 7 tahun ini tahu bahasa komputer? karena saya tahu dari ayah dan karena saya belajar dan bermain di komputer agar saya juga tahu saya juga kemarin melihat sarang tawon/lebah saya takut saya lihat di kebun raya bogor dan komputer, saya juga tahu semua kode

Akan tetapi semua itu saya juga tahu dari ayah dan komputer ingin pintar seperti saya? ayo, bermain dan belajar di komputer seperti saya!...dan harus baca cerita saya di bawah ini!. Nah... sekarang aku akan memberi tahu tentang surabaya, karena aku pintar jadi aku akan menceritakan tentang surabaya di atas ini...!
no image
Sabtu sore yang cerah. Tetapi... sore itu tim sekolah Nino kalah bertanding
sepakbola lawan sekolah temannya.

Ayah menghampiri Nino, "Ayah sangat senang bisa melihat permainanmu."
Tapi Nino terlihat sedih dan kecewa.


"Kita langsung pulang saja, Ayah ?" pinta Nino. "Iya sayang," jawab Ayah
sambil memeluk bahu Nino. Bunda dan Kak Lola berjalan di belakangnya.

Apakah Kak Lola akan bertanya mengapa Nino sedih? Dan apakah Nino
akan menjawabnya? Bila jawabanmu "Iya", buka halaman 5. Bila
jawabanmu adalah "Tidak", buka halaman 7.

Di mobil, "Nino mengapa kamu diam saja?" tanya Kak Lola. "Nino sedih
dan kesal, seharusnya tim Nino bisa menang!" sahut Nino.

"Ayah mengerti mengapa Nino merasa sedih. Mungkin Ayah juga akan
merasa sedih dan kecewa bila ini terjadi pada Ayah," kata ayah

"Saat ini Ayah senang bisa bersama anak-anak yang pintar seperti kalian.
Namun Ayah juga sedih karena selama seminggu harus berpisah dengan
kalian."
no image
It was already noon, the sun was blazing brightly. Even the birds stayed in
their nests on the tress in the front yard. Mom sat in the living room waiting
for Nino to get home.

Beep! Beep! The school bus sounded the horn as it arrived. Nanny opened
the gate quickly as Nino got off the bus.

"How was school today?" asked Mom. "Uh, I didn't like it at all Mom," Nino
said frowning. "My friends called me lazy."

"Why do you think your friends called you yhat?" asked Mom.
"They always have to wait a long time for me whenever the bus picks me
up," said Nino.

"Oh...so you feel embarrassed towards your friends, don't you?" asked
Mom. "Yes, Mom. I don't want to go in the school bus anymore," grumbled
Nino.

"Oh, a clever boy wouldn't do that," said Mom. But Nino insisted, "I don't
want to go in the school bus. I just want Mommy to take me to school."

"Nino, I can't take you to school everyday," explained Mom. "But I just don't want
to go to school in the school bus!" Nino replied while starting to sob. "All right
then," Mom reassured. "We will discuss it this afternoon with Dad and Lola."

"Dad, Nino doesn't want to go to school in the school bus anymore," said Mom to Dad.
"Really, Nino?" asked Dad. "Yes, Dad. My friends called me lazy because they waitso
long for me whenever the bus picks me up. Starting tomorrow I just want Mom to take
me to school!" explained Nino

"What do you think makes you slow in getting ready every morning, Nino?"
asked Dad. Nino did not answer. "It's always difficult to wake up Nino early
in the morning,Dad," said Lola.

"Lately, Nino often goes to bed late at night," explained Mom."Nino is it true
what Mom and Lola are saying?" asked Dad. Nino nodded, "I want to finish
the building blocks you bought me, Dad.

"OH, I see now. What if Lola helps you finish the building blocks? We also have to set a plan.
From now on, you have to be in bed by 8:00 every night so you can wake up at 5:30 in the
morning. This alarm clock will help you and if you can do it within a week, we will go for a
picnic to Taman Safari," explained Dad.

"We will set this alarm clock to 8:00 pm for bedtime and set it again at 5:30
a.m. for wake up time," explained Dad. "Wow, cool! Nino, I will help you!"
Lola cheered him up.

Rriiiiiinnnnnnng....! "It"s now 8:00 pm. Time to go to bed, isn't it, Sis?"
asked Nino. "Yes and we will set it again for wake up time," answered Lola.

"Nino, my good son, good night. Iam sure you can wake up early. The most
important thing is you're trying your best!" Mom was giving him support.

Rriiiiiinnnng.....! Nino suddenly woke up. am I late?" asked
Nino. "No, honey. Come on get up, take a bath, and get ready for school,"
said Mom.

"Today Mommy will take you to school, but tomorrow, you should go with the
school bus, Nino, okay? Now you are able to wake up early already, so you
won't be late foe school anymore!" said Mom. "Yes, Mom. But you'll take me this
morning, right?" asked Nino.

"Here we are Nino. We aren't late, are we? It means that tomorrow you can
go with the school bus again, okay?" Mom persuaded. Yes. If I don't wake
up late, my friends won't call me lazy anymore . I will go by the school bus
tomorrow," said Nino excitedly.
Hari sudah siang, matahari mulai terik. Burung-burung berteduh di pohon
rindang di halaman rumah Nino. Bunda duduk di ruang tamu menunggu
kedatangan Nino.

Tiin! Tiiinnn!! Mobil yang mengantar Nino dari sekolah sudah datang. Mbak
bergegas membuka pagar rumah. Nino turun dari mobil.

"Bagaimana perasaanmu di sekolah hari ini?" tanya Bunda.
"Uuh..Nino tidak suka, Bunda. Teman-teman berkata Nino pemalas,"
wajah Nino cemberut.

"Menurut Nino, apa sebabnya teman-teman berkata demikian?" tanya
Bunda. "Teman-teman kesal selalu menunggu lama saat menjemputku,"
kata Nino

"O, Nino malu ya sama teman-teman?"tanya Bunda.
"Iya, Bunda. Nino tidak mau naik mobil jemputan lagi," gerutu Nino.

"Eh, anak pintar sebaiknya tidak seperti itu," kata Bunda. "Aku tidak mau
naik mobil jemputan. Aku mau diantar Bunda saja!" kata Nino.

"Nino, Bunda tidak bisa setiap hari mengantar ke sekolah," jelas Bunda.
"Pokoknya aku tidak mau ke sekolah dengan mobil jemputan!" kata Nino mulai
menangis. "Baiklah, kita bicarakan nanti sore dengan Ayah dan Kak Lola," jelas
Bunda.

"Yah, Nino tidak mau naik jemputan lagi ke sekolah," kata Bunda. "Benar, Nino?"
tanya Ayah. "Iya, Yah. Kata teman-teman aku pemalas karena sering lama jika
dijemput. Mulai besok aku mau diantar Bunda saja!" jelas Nino.

"Menurut Nino apa sebabnya Nino lama dijemput?" tanya Ayah. Nino tidak
menjawab. "Nino sering susah dibangunkan pagi-pagi, Yah," kata Kak
Lola.

"Akhir-akhir ini Nino sering tidur terlalu malam," jelas Bunda. "Nino, apakah
yang dikatakan Bunda dan Kak Lola benar?" tanya Ayah. Nino mengang-
guk, "Nino mau selesaikan balok susun yang Ayah belikan."

"Oh, Ayah mengerti sekarang. Bagaimana jika Kak Lola membantu Nino menyelesaikan
balok susunya? Dan kita harus membuat rencana. Mulai sekarang, pukul 08.00 malam
Nino sudah tidur supaya bisa bangun pukul 05.30 pagi. Jam weker ini untuk membantumu
dan jika dalam satu minggu ini Nino berhasil, kita piknik ke Taman Safari," jelas Ayah.

"Kita buat jam weker ini berbunyi pada pukul 08.00 untuk waktu tidur,
kemudian nanti kita atur pukul 05.30 untuk waktu bangun," jelas Ayah.
'Wah, asyik! Nino, aku akan membantumu!" Kak Lola memberi semangat.

Kriiing...! "Sekarang puku 08.00. Waktu untuk tidur ya, Kak?" tanya Nino.
"Iya, dan kita atur kembali untuk waktu bangun," jelas Kak Lola.

"Nino, anak Bunda yang hebat, selamat tidur. Bunda yakin Nino bisa
bangun pagi besok. Yang penting Nino berusaha sebaik mungkin!" Bunda
memberi semangat.

Kriiing...! Nino terbangun kaget. "Bunda, apakah Nino terlambat?" tanya
Nino. "Tidak, sayang. Ayo bangun, mandi, dan bersiap ke sekolah," kata
Bunda.

"Hari ini Bunda akan mengantar Nino, tapi besok Nino naik jemputan lagi, ya?
Nino kan sudah bisa bangun pagi, jadi tidak akan terlambat ke sekolah!" kata
Bunda. "Iya, Bunda. Tapi hari ini diantar Bunda dulu, ya?" kata Nino.

"Nah, Nino, kita sudah sampai. Tidak terlambat, kan? Berarti besok Nino
bisa Naik jemputan lagi, ya?" bujuk Bunda. "Iya. Kalau bangunnya tidak
siang, teman-teman tidak akan bilang Nino pemalas lagi. Besok bisa naik
jemputan lagi," Nino senang sekali.
One sunny sunday morning with early morning dew still blanketing
the grass, Nino ran outside to play in the yard.
"...Zoom....Zoom.., this is my fighter plane! Let's chase that
monster jet!" Nino was really having fun playing with his toy plane.

suddenly...oops! Nino bumped Lola, his older sister, who was
drinking a glass of milk and spilled it on her dress.

"Oh my,Nino!" Lola was so angry, "look at what you've done!! My
dress is all wet. Be careful when you play!"

"Huhuhu... Mommy!" Nino cried.
"SSt, be quiet! Don't cry!" Lola shouted at Nino as his crying was
now getting even louder.

Then Nino and Lola's Mom came immediately. "What's going on,
darlings?" she asked. " feel sad to see you both fighting," said
Mom as Nino hugged her instantly.

"Mom, Lola is angry with me... huhuhu!..." said Nino while still
crying. "Look at this, Mom!" Lola answered angrily. "My favorite
dress is all drenched in milk.""But I didn't see you, Sis. I was just
playing with my plane," replied Nino. Mom asked him:So, you are
sad because your sister is angry with you?"
"Yes, Mommy,"Nino said as his sobs subsided.

"Lola is angry because you were playing carelessly. Next time,
please be more careful, okay?" said Mom.

Nino screamed:"No! I won't I don't like Lola!"
"Nino, you're still sad and upset with Lola, aren't you?" asked Mom.
Frowning, Nino nodded.

Then Mom asked Lola:"Come here please. Are you still angry with
Nino?"

"No, Mom.But Nino has to be very careful next time he plays,"
Lola replied. " will, Sis" Nino said as he wiped his teas away.

"Come now! What should you both do to make up to each other?"
asked Mom. Lola and Nino then shook hands and apologized to
each another.

Suddenly Nino ran into the house. Hey, what's up Nino?
Was he sad? Mother and Lola wondered.

A little later Nino ran back with one of lola's clean dress in hand
"Here you go, Sis, you can change into this," said Nino

See, how nice Nino was after all. "Thanks, Nino," Lola said to a
smiling Nino as she hugged him.

"Since you've been so nice Nino, I will read you a great story as a
present. Do you like that?" asked Lola. "Great .... Cool....!"
answered Nino jumping in joy.

Lola started reading the story and Nino enjoyed it very much.
caracter/karakter:Kak Lola,Ayah,Dani,Kak Nino,Bunda,Mbak.

cerita:Di hari minggu pagi yang cerah matahari bersinar terang dan titik
embun terlihat membasahi rerumputan.Nino berlari keluar rumah
untuk bermain di halaman.

"Nguung...nguung...ini pesawat tempurku.Ayo, kita kejar
pesawat monster itu!"
Waah, Nino asyik sekali memainkan pesawat terbangnya.

Tiba-tiba...olala! Nino menabrak Kak Lola yang sedang minum
susu. Susu itu tumpah mengenai baju Kak Lola.

"Ya ampun, Nino!" Kak Lola marah sekali, "Lihat ini! Bajuku basah.
Hati-hati kalau bermain!".

"Huhuhu... Bunda," Nino langsung menangis.
"Sst, diam! Jangan menangis!" ujar Kak Lola. Tangis Nino malah
semakin keras.

Bunda segera menghampiri Nino dan Kak Lola. "Ada apa ini,
anak-anakku sayang?" tanya Bunda. "Bunda sedih jika kalian
bertengkar," jelas Bunda. Nino langsung memeluk Bunda.

"Itu Bunda, Kak Lola marah-marah. Huhuhu...," kata Nino
sambil menangis.
"Lihat, Bunda. Baju kesayanganku basah kena susu," sahut Kak
Lola kesal. "Tapi Nino tidak lihat Kak Lola. Nino sedang main
pesawat," jawab Nino. "Oo, Nino sedih dimarahi Kak Lola?"tanya
Bunda kepada Nino. "Iya, Bunda," tangis Nino mulai reda.

"Kak Lola marah karena Nino tidak hati-hati ketika bermain. Lain
kali hati-hati, ya,"kata Bunda.

"Nggak mau! Nino tidak suka Kak Lola!" teriak Nino.
"Nino masih sedih dan kesal kepada Kak Lola, ya?" kata Bunda.
Nino mengangguk sambil cemberut.

"Kakak, ayo kesini. Apa Kakak masih marah kepada Nino?" tanya
Bunda kepada Lola.

"Tidak, Bunda. Tapi lain kali Nino hati-hati kalau bermain, ya,"
pesan Kak Lola. "iya, Kak," jawab Nino sambil menghapus air
matanya.

"Ayo, sekarang apa yang harus kalian lakukan jika baikan?" tanya
Bunda. Kemudian Kak Lola dan Nino bersalaman saling meminta
maaf.

Tiba-tiba Nino berlari masuk ke dalam rumah.
Hei, kenapa Nino? Apakah Nino masih bersedih? Bunda dan Kak
Lola jadi bingung.

Tak lama kemudian Nino kembali lagi sambil membawa baju Kak
Lola yang bersih. "Ini baju gantinya, Kak," kata Nino.

Waah, ternyata Nino baik sekali,ya, "Terima kasih, Nino," Kak Lola
memeluk Nino. Nah, sekarang Nino sudah tersenyum lagi.

"Karena Nino baik, Kak Lola akan membacakan cerita seru
sebagai hadiah. Setuju Nino?" tanya Kak Lola. "Asyik... asyik!"
Nino melompat-lompat kegirangan.

Kak Lola mulai membacakan cerita dan Nino mendengarkannya
dengan senang.