Sore hari yang cerah, Dani nampak murung. "Ada apa, sayang?"
Dani terlihat sedih. Kenapa tidak bermain dengan Kak Nino?" tanya Bunda
lembut.

"Dani memang sedih Bunda. Dani mau main lagi sama Adam," jawab Dani.
Bunda mengelus kepala Dani.

"Dani kan tahu, Adam tidak bisa menginap lebih lama. Agar Dani tak lama
sedihnya, coba Dani ingat nama 6 orang teman yang suka main mobil-
mobilan sama Dani." Bunda mengingatkan.

Dani lalu berusaha mengingat nama enam temannya. "Sudah Bunda," kata Dani.
Bunda tersenyum. Dani pun mulai terlihat lebih tenang.

"Nah sekarang, Dani bisa melakukan hal yang dapat membuat Dani merasa
lebih baik, misalnya apa ya?" Bunda nampak berpikr

Dani pun ikut berpikir ."Dani suka sekali menggambar Bunda'"jawab Dani.
"Benar sekali. Dani bisa menggambar apa saja yang Dani sukai," jelas
Bunda.

"Tapi Bunda..." Dani terdiam sejenak. "Tapi apa, sayang?" Bunda bertanya.
"Bunda bantu Dani ya?" pinta Dani.

"Kakak saja yang bantu!"tiba-tiba Kak Lola sudah berada di belakang Dani.
"Jadi Bunda bisa menyiapkan makan malam," kata Kak Lola lagi. "Boleh!"
seru Dani.

"Sekarang kita ambil peralatanya dulu. Nanti siapa yang akan merapikan
perlengkapan ini ya?" tanya Kak Lola.

"Dani! Kan ini buku dan pensil Dani.."jawab Dani. "Wah,pintar sekali Dani,
nanti Kak Lola bantu ya," kata Kak Lola.

Dani pun mulai menggambar dibantu oleh Kak Lola. Dani menggambar
dirinya dan Adam sedang bermain mobil-mobilan. Bunda mengamati dari
dapur.

"Gambar Dani bagus juga," Kak Lola memuji gambar Dani. Dani tersenyum
bangga sambil terus menggambar.

"Kak, tolong tulis 'Untuk Adam' ya," pinta Dani. "Ooh...gambar ini untuk Adam?"
tanya Kak Lola. "Iya, Kak," jawab Dani.

Kak Lola pun menulisannya di bawah gambar Dani. "Sudah selesai!" seru
Dani. Dani lalu mulai menggambar lagi
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: